Tersentil ketika baca sharing temen di facebook tentang tweet dari ustadz Felix Siauw........dan semakin mantap atas keputusan yang akan gw ambil ke depannya.
Terlebih buat orang yang tinggal di Jakarta, yang waktunya udah abis buat di jalan dan di kantor. Memang akhirnya anak-anak sedikit banyak jadi kurang terperhatikan. Gw pribadi tidak terlalu yakin dengan ungkapan yang penting kualitas daripada kuantitas. Karena buat gw kuantitas tetaplah penting. Dan kalo bilang yang penting kualitas daripada kuantitas itu pasti dari sisi kita sebagai orang tua. Pernahkah kita menanyakan ke anak-anak apakah mereka sudah tercukupi dengan "kualitas" yang diberikan oleh orang tuanya, khususnya kita para ibunya?
Tweet Ustadz Felix Siauw :
01. samar betul bagi kita masa depan yang dijelang anak-anak | apakah di masa depan ia masih taat Islam atau berontak
02. kita jalani Islam dengan penuh ketaatan | namun tiada jaminan pada keturunan
03. walau pada masa kecil anak kita dengan Islam sudah terbiasa | di
masa depan akan banyak waktunya diajar teman bukan orangtua
04. mendidik anak di zaman ini benar mengkhawatirkan | disaat dosa dan maksiat menjadi bagian hidup dan kewajaran
05. maka kita takjub dengan ibu yang melalaikan saat anak bertumbuh |
padahal itulah saatnya dia belajar agama pada ibunya secara penuh
06. uang takkan pernah ada cukupnya | masa perkembangan anak tiada gantinya
07. dengan beribu alasan peran ibu mulai hilang terganti | digantikan oleh pembantu yang dengan agama tidak mengerti?
08. sementara wanita berbangga dengan berapa banyak pnghasilan dirinya |
mencoba mencari eksistensi diri dari uang yang tidak seberapa
09. "lalu bila tidak bekerja untuk apa tinggi bersekolah?" | inilah pemahaman salah kaprah pangkal dari generasi musibah
10. justru diperlukan ibu berpendidikan tinggi | untuk mendidik anak-anak agar ranggi
11. jangan berpikir seolah sayang bila pendidikan tinggi | hanya untuk mendidik anak dan rumah tangga ia dipakai
12. seolah-olah ibu rumah tangga pekerjaan tanpa perlu pengetahuan | padahal jadi ibu adalah pekerjaan sulit penuh tantangan
13. menjadi idola bagi anak-anak itu usaha luar biasa | tak banyak wanita yang sukses melakukannya
14. jangan heran bila satu saat anak melawan ibunya | wajar saja dia lebih sering bertemu teman dibanding orangtua
15. uang tidak bisa membeli ketaatan dan kepatuhan anak | atas waktu ibunya bukan kantor yang punya namun anak lebih berhak
16. tapi terkadang hidup memang menyudutkan wanita yang terpaksa bekerja | maka kita bertanya pada suaminya yang seharusnya dia
17. atau ada wanita hidup membesarkan anak sendiri | kita hanya berdoa Allah beri kekuatan kesabaran dan solusi
18. namun nasihat ini bagi wanita-wanita yang mungkin belum sadar |
bahwa ada yang jauh lebih penting dari uang dan jabatan sekedar
19. karena karir terbaik wanita adalah menjadi ibu | maka pantaskan diri dengan iman dan ilmu
20. gagal pekerjaan bisa diulang kapan saja | gagal menjadi ibu hanya penyesalan tersisa
21. atau jangan-jangan emas perak sudah lebih menarik dari surga | hingga kita membandingkan antara harta dan pahala?
22. bila tidak tahu darimana memulai jadi ibu yang baik bagi anak |
maka mulailah dengan memberikan waktu baginya yang paling banyak
23. karena taat itu asalnya dari cinta | cinta tumbuh dari waktu bersama-sama
24. lebih banyak berkisah padanya lebih banyak memeluknya | mudah-mudahan lebih taat pada Allah jadinya dia karena ibunya
25. semua sulit dan susah itu akan terganti sempurna | saat mereka berucap "karena Allah aku menyayangi bunda"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar