15.2.12

Strabismus dan Ambliopia (Lazy Eye) >> Part 2

Ambliopia atau Lazy Eye atau Mata Malas adalah gangguan mata berupa penurunan tajam penglihatan akibat adanya gangguan perkembangan penglihatan selama masa kanak-kanak.
Gangguan ini umumnya mengenai satu mata, namun kadang-kadang ditemukan juga pada kedua mata. Ambliopia adalah penyebab penurunan tajam penglihatan terbanyak pada anak-anak.

Normalnya pada usia 4 tahun perkembangan bagian otak yang memproses penglihatan hampir lengkap. Bila otak tidak menerima bayangan yang jelas atau jernih dari salah satu atau kedua mata maka akan sulit meningkatkan kemampuan melihat setelah perkembangan otak selesai. Mata ini yang kemudian akan mengalami ambliopia atau mata malas.



Penyebab terjadinya Ambliopia antara lain :
1. Kelainan refraksi (hiperopia, miopia, dan astigmatisma)
2. Perbedaan yang besar kekuatan refraksi antara mata kanan dan kiri
3. Mata juling
4. Hambatan masuknya cahaya kedalam mata (kelopak mata jatuh/ptosis, katarak, kekeruhan kornea, atau sebab lain)

Untuk mengatasi Ambliopia ini diperlukan terapi. Keberhasilan terapi tergantung pada seberapa beratnya ambliopia dan usia saat mulai dilakukan terapi. Bila masalah dideteksi sejak dini, terapi akan lebih mungkin berhasil dan waktu terapi juga lebih singkat. Bila dideteksi pada usia diatas 4 tahun, angka keberhasilan akan lebih rendah. Oleh karena anak-anak belum dapat mengeluh tentang penglihatannya yang menurun/buruk, deteksi dini perlu dilakukan sebelum anak berusia 4 tahun.

Terapi yang dilakukan adalah dengan menggunakan matanya yang malas dengan terapi oklusi/patching, yaitu menutup mata yang penglihatannya baik atau dengan tetes atropin pada mata yang baik.
Bila anak juga membutuhkan kacamata, maka anak harus memakai kacamata sepanjang hari kecuali mandi dan tidur.
Prinsip dasar dilakukan patching atau penutupan mata adalah memberikan kesempatan untuk menggunakan mata yang ambliopia daripada mata yang sehat sehingga mata tersebut memperoleh peluang untuk mengembangkan daya penglihatan normal. Pemulihan penglihatan ini akan lebih baik bila patching dilakukan pada usia sedini mungkin.
Patching memakan waktu bervariasi, mingguan, bulanan bahkan tahunan. Sewaktu muda usia dimulai, pemulihan akan semakin cepat. Penglihatan kadang-kadang memburuk kembali sehingga mata anak tetap harus dicek secara teratur.







Source : Brosur Jakarta Eye Center

Tidak ada komentar:

Posting Komentar